Implikasi dalam bahasa indonesia berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu
salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Pada umumnya dalam sebuah Organisasi membutuhkan kerjasama tim. Bila tidak dilakukan maka akan berakibat organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Pengertian Kerjasama itu sendiri adalah proses untuk melakukan sesuatu untuk mencakup beberapa hal, serta unsur unsur tertentu, yaitu:
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Pada umumnya dalam sebuah Organisasi membutuhkan kerjasama tim. Bila tidak dilakukan maka akan berakibat organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Pengertian Kerjasama itu sendiri adalah proses untuk melakukan sesuatu untuk mencakup beberapa hal, serta unsur unsur tertentu, yaitu:
1. Adanya tujuan yang sudah di tetapkan bersama atau tujuan yang sudah di tetapkan.
2. Adanya pengaturan/pembagian tugas yang jelas.
3. Dalam bekerja saling menolong anata satu pihak dengan pihak yang lain.
4. Dapat saling memasukan manfaat.
5. Adanya koordinasi yang baik.
Pada dasarnya sebuah organisasi mempunyai pemimpin, karena dalam sebuah organisasi sangat bergantung kepada Pemimpin yang memimpin organisasi tersebut untuk mengkoordinasikan kerjasama yang akan mereka lakukan.
Teori Managerial
Menurut Teori Managerial Grid yang di kemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S.Mouton yang membedakan dua dimensi teori kemimpinan. yaitu: Concercn For People dan Concern for Production. Teori ini mengenal lima gaya kepemimpinan, yaitu:
Teori Managerial
Menurut Teori Managerial Grid yang di kemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S.Mouton yang membedakan dua dimensi teori kemimpinan. yaitu: Concercn For People dan Concern for Production. Teori ini mengenal lima gaya kepemimpinan, yaitu:
1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha
yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap
cukup untuk mempertahankan organisasi.
2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada
hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu
dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang
nyaman dan ramah.
3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa
keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu
yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada
kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari
kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja
sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada
penampilan individu dalam organisasi.
5. Midle Road artinya kepemimpinan yang
menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi ,
dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui
penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada
tingkat yang memuaskan.
Bila sebuah pemimpin mempunyai salah satu dari 5 gaya kepemimpinan dari teori Managerial Grid ini, niscaya kerjasama akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan berdampak kepad kemajuan organisasi tersebut. Apabila sebuah pemimpin tidak mempunyai kelima gaya tersebut kerjasama tidak akan berjalan dengan baik dan akan mengakibat hal buruk terhadap Organisasi yang mereka jalani.