Jumat, 29 April 2016

Proposal Rekam Medis

DAFTAR ISI

BAB I             PENDAHULUAN  
Latar Belakang  
Tujuan    
Ruang Lingkup Proyek

BAB II            SI REKAM MEDIS  
Perspektif Produk  
Deskripsi Subsistem  
Manfaat Bagi Perusahaan 

BAB II            METODOLOGI KERJA
Survei & Analisis Sistem
Perancangan Sistem
Pelatihan 
Pemeliharaan
Tenaga Ahli
Struktur Organisasi
Tabel Penjadwalan
Rencana Anggaran Biaya

BAB IV          PENUTUP


BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang
Sistem informasi manajemen merupakan prosedur pemprosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur  yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengembalian keputusan manajemen. System informasi manajemen saat ini merupakan sumber daya alam utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi  dalam menyongsong era informasi ini. Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Maka diperlukan suatu alat Bantu yang memiliki tingkat kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat Bantu tersebut merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dalam penanganan sistem informasi ini, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah menilai biaya yang dikeluarkan. Jika hal tersebut dikerjakan dengan tangan (secara manual), tentu akan memakan waktu, biaya dan tenaga. Untuk menghindari hal tersebut, akan lebih baik jika digunakan sistem komputerisasi.Contohnya di Rumah Sakit yang hampir setiap harinya bisa di pastikan 100 atau lebih orang melakukan pengobatan atau hanya sekedar konsul, dapat di bayangkan apabila dalam mengurus administrasinya dengan cara manual pasti kita kan sangat kerepotan. Maka dari itu sangat diperlukan bagi rumah sakit jaman sekarang untuk menggunakan sistem informasi yang lebih canggih, sehingga bisa menghemat tenaga, waktu dan tentu saja pengeluaran rumah sakit tersebut dan sudah pasti rumah sakit tersebut akan memenuhi standarisasi pelayanan rumah sakit internasional.

Tujuan 
1.      Mangetahui masalah apa saja yang berhubungan dengan Sistem Informasi Rumah sakit.

2.  Menjelaskan bagaiman sistem informasi rumah sakit yang ideal, yang sesuai denganstandar pelayanan internasional.
3.  Agar bisa lebih memahami bagaimana suatu rumah sakit dalam menerapkan suatu sistem pelayanan yang bertarap internasional terutama dalam sistem informasinya khususnya untuk rumah sakit di indonesia.

Ruang Lingkup Proyek
Proyek pembuatan sistem informasi ini adalah proyek untuk membuat sebuah sistem informasi rumah sakit . Sistem yang akan dibuat adalah sistem informasi rumah sakit berbasis website. Untuk mengakses sistem informasi ini, pengguna hanya membutuhkan sebuah komputer, sistem operasi dan browser internet  yang terinstall .
Sistem informasi ini harus dapat mengatasi  semua sistem kerja yang biasanya dikerjakan secara manual seperti:
1.      Mencatat setiap pendaftaran pasien secara komputerisasi.
2.      Mencari data pasien secara cepat dan mudah .
3.      Mencatat pasien rawat jalan ataupun rawat inap.
4.      Mencatat obat-obatan pasien berobat ataupun rawat inap.
5.      Menampilkan biaya pengobatan pasien atau sistem biling kasir.
6.      Menyimpan medical record pasien rawat jalan maupun rawat inap. 

BAB II
SI Rekam Medis

Perspektif Sistem
Berikut ini merupakan diagram aliran data (Data Flow Diagram) pada aplikasi Rekam Medis. Diagram ini mencerminkan aliran data dari sumber pemberi data (input) dengan penerima data (output) pada aplikasi ini.
 Context Diagram
7.PNG

Deskripsi Subsistem
Modul medical record adalah  modul back office pendukung aplikasi sistem informasi rumah
sakit Muddy dengan fitur-fitur sebagai berikut:
1.      Menggunakan Standar ICD-10,ICD -9CM dan DTD
2.      Input Tunggal per Nomer Medical record untuk semua kebutuhan Laporan MR
3.      Laporan-Laporan Hospitals & DepKes

Manfaat Sistem Informasi Rekam Medis Ini 
Berikut beberapa manfaat sistem informasi rekam medis kami  : 
1.      Mudah diakses, hanya membutuhkan komputer yang terinstall sistem operasi dan browser internet.
2.      Mudah digunakan  dengan tampilan yang simpel dan informatif
3.      Bersifat cross platform (tidak eksklusif pada salah satu sistem operasi). Sehingga memungkinkan diakses oleh sistem operasi yang berbeda-beda dan bisa menekan biaya.
4.      Tidak membutuhkan resource memory yang besar.
5.      Keamanan yang terjamin, dengan sistem otorisasi akses menggunakan username dan password juga terenkripsi menggunakan https.
6.      Hemat energi dan ramah lingkungan. Komponen sistem menggunakan perangkat keras berstandar RoHS.

BAB III
Metodologi Kerja

Survei & Analisis Sistem
a.      Survei Kebutuhan Sistem
Hasil survey kami adalah bahwa untuk dapat merancang sistem informasi di rumah sakit ini ada beberapa kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang akan dirubah ke dalam komputerisasi yaitu : Pencatatan data pasien, Pencarian data pasien, Data laporan pemeriksaan.

b.       Analisis Kebutuhan Sistem

Perancangan Sistem
a.      Perancangan Data
Berikut ini merupakan diagram aliran data (Data Flow Diagram) pada aplikasi Rekam Medis. Diagram ini mencerminkan aliran data dari sumber pemberi data (input) dengan penerima data (output) pada aplikasi ini.

Context Diagram
8.PNG

 Teknologi yang digunakan
Berikut adalah teknologi yang digunakan dan di perlukan untuk keperluan proyek: Secara garis besar teknologi yg digunakan untuk membuat sistem informasi rekam medis di bagi dalam beberapa bagian berikut ini:
1.      Arsitektur Jaringan 
Jenis jaringan yang digunakan adalah client-server dimana akan ada satu server terpusat untuk penyimpanan dan pemroses data. Sedangkan aplikasi system informasi dijalankan pada masing masing workstation dengan menerapkan Topologi jaringan yang digunakan adalah Star.

2.      Software yang digunakan
Sistem operasi computer server : Server menggunakan system operasi Microsoft Windows Server 2008.
Sistem operasi computer client : Linux Ubuntu.
Software Development : Adobe Dreamweaver.
Database : MySQL

3.      Hardware yang Digunakan
·         Spesifikasi server 
Komputer Server yang digunakan minimal memenuhi spesifikasi sbb :
Ø  Xeon E3110 (3.0 GHz, FSB 1333 MHz, Cache 6 MB)
Ø  Chipset Intel® 3200, 
Ø  2 Gb DDR II 800 Unbuffered ECC up to 8 Gb (4slots)
Ø  500GB SATA easy swap
Ø  Integrated Graphic Controller with 32MB VRAM, 
Ø  300 Watt power supply

·         Spesifikasi client
Komputer Client yang digunakan minimal memenuhi spesifikasi sbb :
Ø  Intel® Pentium® Dual-Core E5800 (3GHz, 2MB L2 cache, 800 MHz FSB), 
Ø  Intel G41 Express Chipset, 
Ø  RAM 1Gb DDR3 1066Mhz, 
Ø  HD 320GB SATA, 

·         Printer Deskjet
·         HUB
·         UTP Cable

Denah  Jaringan Komputer
9.PNG


Pelatihan   
Dengan dibentuknya Sistem Informasi ini otomatis akan ada pekerjaan baru yangg mungkin asing atau tidak mengenal oleh para pegwai lainnya oleh karena itu kami sarankan adanya pelatihan untuk membekali operator dalam menjalankan sistem oprasi ini, dengan jangka waktu 1 minggu dan fasilitas yang diberikan adalah modul , pelatih khusus,dll.

Pemeliharaan
Pemeliharaan ini dilakukan setiap satu bulan sekali untuk evaluasi ataupun pengupdatean sistem juga pada saat ada gangguan ataupun kerusakan  

Tenaga Ahli 
Manager Proyek
Orang yang memegang dan mengawasi proyek ini juga bertanggung jawab penuh atas proyek ini. 
Jumlah : 1 orang 
Nama    : Muhammad Fajri

Administrator
Bertugas mengatur segala transaksi dan mencatat segala biaya masuk atau keluar.
Jumlah : 1 Orang 
Nama   : Yonathan Batubara

Sistem Analis & Desain
Bertugas Menganalisis suatu sistem yang akan dibuat juga merancangnya sedemikian rupa agar bisa dimengerti oleh manager proyek dan programer
Jumlah  : 2 Orang
Nama    : Muhammad Iqbal Tawakal

Dokumentasi
Mencatat segala kegiatan yang terjadi selama proyek berlangsung terutama saat kegiatan Implemntasi. Untuk dijadikan modul ataupun buku petunjuk.
Jumlah   : 1 Orang
Nama     : Helmi Zulfikar Ali

Programer
Mengaplikasikan rancangan dan desain dari Sistem Analis sehinngga jadi Sistem Informasi sesuai dengan keinginan 
Jumlah    : 2 Orang
Nama       : Adit Prasetyo


Struktur Organisasi

6.PNG

Rencana Anggaran Biaya
1.                  Tenaga Ahli
1.PNG
2.                  Perangkat Keras  (Hardware)
2.PNG


3.                  Perangkat Lunak (Software)
3.PNG


1.                  Overhead
4.PNG

2.                  Maintenance
5.PNG
5.1.PNG

BAB IV
Penutup

Demikianlah kiranya proposal ini kami ajukan dengan harapan mendapat perhatian dan bantuan dari semua pihak yang terkait. Untuk itu kami mengajak peran serta dari semua pihak untuk dapat mengsukseskan proyek ini, atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.


Sumber :
Dokument.tips
Docslide
Senior dari angkatan 2008

Minggu, 17 April 2016

Tugas 2 Bahasa Indonesia 2

Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah

Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan  data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.

Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis

Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.

Metode ilmiah didasarkan pada data empiris

Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.

Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol

Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.


Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1.                  Merumuskan masalah.
2.                  Merumuskan hipotesis.
3.                  Mengumpulkan data.
4.                  Menguji hipotesis.
5.                  Merumuskan kesimpulan.

Merumuskan Masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?

Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. 

Menguji Hipotesis

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri. 

Merumuskan Kesimpulan

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

Sumber : sumber 1